Perintah Kaisar Naga Bab 261-280
Bab 261 Omong Kosong Ucapan Willy ini membuat Yansen dan yang lainnya diam–diam tertawa. Sebaliknya ekspresi wajah Erwin canggung dan panik, meskipun hatinya jengkel, tapi dihadapan Willy, dia berubah menjadi pengecut! “Tidak tidak…” Salman merentangkan tangannya dengan panik, menarik tangan Charles sambil berkata: “Ini adalah putraku, Charles, Erwin adalah mertua lelakinya!” Yansen segera mengerti situasi yang sebenarnya, ekspresinya sedikit membaik, tapi masih dengan suara dingin berkata kepada Salman: “Salman, banyak sekali yang datang bersulang, apa kamu tidak takut kabar saya makan di sini tidak diketahui orang?” “Pak Walikota, bukan begitu maksudku, sekarang saya segera menyuruh mereka pergi!” Salman gemetar ketakutan, lalu menendang Charles dengan kuat: “Enyah sekarang juga, dasar sekumpulan orang bodoh!” Charles ketakutan sekali, dia berbalik dan lari terbirit–birit, Erwin sekeluarga juga gemetaran, dan tergesa–gesa meninggalkan tempat itu! Kali ini, mereka berhasil mempermalukan diri sendiri! “Charles, apa yang sedang kamu lakukan? Mengapa Pak Walikota tidak tahu kita datang untuk bersulang?” Setelah keluar dari sana, Gemma melotot marah pada Charles sambil bertanya. “Kamu masih berani bertanya, semua ini salah kalian, memaksa untuk ikut datang, sebenarnya Pak Walikota merahasiakan kedatangannya, lalu sekarang begitu banyak orang yang datang sekaligus bersulang dengannya, dia bisa tidak marah? Untuk apa kalian wanita–wanita ikut datang!” Hatinya masih jengkel karena kejadian tadi, sehingga tidak dapat menahan diri saat Gemma berteriak padanya. Ucapan Charles secara tidak langsung juga tertuju pada Dora, membuat ekspresinya terlihat canggung dan panik. “Sudah, sudah, jangan ribut lagi, apakah kejadian tadi masih kurang memalukan!” Erwin melotot tidak sabar pada kedua orang itu: “Ayo pergi, kembali dan kita tunggu saja, mungkin bujukan Salman pada Pak Walikota, akan membuka peluang buat kita!” “Betul, ayahku pasti akan mencari peluang, kita kembali saja dulu!” Charles mengangguk. Mereka menggenggam gelas arak sambil berjalan kembali ke ruangan sendiri dengan muram! Tapi baru saja kembali ke ruang VIP, semua makanan sudah dibungkus oleh Dave! Melihat Erwin sekeluarga kembali. Dave tidak merasa heran! “Dave, apa–apaan ini, ini namanya mentraktir? Jamuan belum berakhir, tamu belum pergi, kamu malah membungkus semua makanan, jangan–jangan kamu tidak mau membayar tagihan!” Ketika masuk dan melihat adegan ini. Dora langsung memarahi Dave dengan galak, sekalian melampiaskan kejengkelan hatinya! “Saya ingat tadi sebelum pergi, ada seseorang yang berkata akan menemani Pak Walikota minum–minum, tidak kembali lagi, lalu menyuruhku pulang dulu, begitu cepat sudah lupa?” Dave menatap Dora sambil tersenyum dingin: “Ataukah dia tidak menghiraukan kalian, mengusir kalian!” “Omong kosong, jangan iri, kami sudah minum–minum dengan Pak Walikota, dan juga bersulang dengannya, mantan narapidana tak berguna sepertimu, bukankah kamu bilang pernah makan bersama dengan Pak Walikota? Saya bertanya pada Pak Walikota, mengapa dia bilang tidak pernah?” Darrel menunjukkan jarinya pada Dave sembari bertanya mengejek….